Dalampermainan peran Vampire: The Masquerade, Kain disebutkan telah membunuh saudaranya dengan pengertian bahwa Allah menginginkan Kain dan Habel memberikan kurban darah dengan mempersembahkan sesuatu yang paling berharga bagi mereka, dan bahwa Kain mengurbankan Habel sebagai yang paling dikasihinya kepada Allah. Kain (dieja "Kaine" dalam hal ini) belakangan menjadi vampir yang pertama.
Kesimpulan Semua kejadian tentang Habel tercatat dalam Kejadian pasal 4. Dia adalah anak Adam dan Hawa. Adik Kain. Hidupnya sangat singkat karena dia mati di tangan saudaranya sendiri yaitu Kain. Tetapi Alkitab memuji Habel sebagai orang benar dan dia disebut sebagai teladan kita di dalam iman. Terdapat dua jenis orang Kristen di dalam gereja.
LaluHabel mengambil anak domba yang sulung dari salah seekor dombanya, menyembelihnya, lalu mempersembahkan bagian yang paling baik kepada TUHAN. TUHAN senang kepada Habel dan persembahannya, tetapi menolak Kain dan persembahannya. Kain menjadi marah sekali, dan mukanya geram. (Kejadian )
Membacacerita Alkitab tentang Kain dan Habel yang ada di buku paket, Cerita ini bertujuan untuk menolong siswa memahami perbuatan dosa dan menyadari dampaknya sehingga siswa tidak mengikuti perbuatan dosa dalam hidupnya. Menuliskan dampak dosa yang dilakukan Kain Gotong royong Mandiri Integritas Mandiri Penutup 15 menit Memberikan kesimpulan
Adamdan hawa, -Kain dan Habel, -Abraham dan Lot, -Ishak dan Ismael, -Esau dan Yakub, -Yusuf dan saudara-saudaranya. Kata-kata penutup dari pengkhotbah dan kesimpulan akhir mengenai kewajiban yang tertinggi dari manusia Bagian I. Sebagian besar merupakan Narasi/Cerita Biografi Pribadi dan Sejarah Setempat. Bagian ini berisi riwayat
Bacalahkisah Kain dan Habel dalam Kejadian 4:1-16, kemudian diskusikan dan jawablah pertanyan berikut bersama dengan teman sebangkumu. 1. Bagaimana hubungan bersaudara antara Kain dan Habel? diperoleh kesimpulan bahwa modernisasi adalah sebuah proses pergeseran yang terjadi kepada individu maupun masyarakat secara holistik sesuai dengan
. - Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set. Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani. Kitab Kejadian Kejadian 41-17 memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah. Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel. Cerita ini berlanjut dengan Allah yang mendekati Kain dan menanyakan di mana Habel berada. Jawaban Kain yang kemudian menjadi ucapan yang sangat terkenal ialah, " Apakah aku penjaga adikku?" Allah melihat bahwa Kain mencoba mengelak, karena-Nya Ia mengatakan kepada Kain "Darah [Habel] adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah". Allah mengutuk Kain untuk mengembara di muka bumi. Kain ketakutan bahwa ia akan dibunuh orang lain di muka bumi dan dalam rasa takutnya itu ia memohon kepada Allah, dan karena itu Allah mmberikan kepadanya tanda pada wajah Kain sehingga ia tidak akan dibunuh, sambil berkata bahwa "barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat. "Lalu Kain pergi, "ke negeri pengembaraan". Terjemahan-terjemahan lainnya menyebutkan bahwa ia pergi "ke Tanah Nod", yang umumnya dianggap sebagai kekeliruan terjemahan dari kata Ibrani Nod, yang artinya pengembaraan. Meskipun ia dikutuk untuk hidup mengembara, Kain belakangan disebutkan mempunyai keturunan, dan mendirikan sebuah kota yang dinamainya Henokh, sesuai dengan nama anaknya. * Berita Terkini Tribun Manado • PROFIL Tiara Savitri yang Dikenalkan ke Sandiaga Uno, Disebut Perempuan Langka yang Sulit Ditemukan • Mengapa Subsidi Rp 600 Ribu Harus Pakai Data BPJS Ketenagakerjaan? Ini Alasan Pemerintah • Cucu Keempat Jokowi Diberi Nama Panembahan Al Nahyan Nasution, Ini Arti Namanya SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL
LIHATLAH Kain dan Habel sekarang. Mereka berdua sudah dewasa. Kain menjadi seorang petani. Dia menanam bijirin, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Habel pula menjadi seorang gembala biri-biri. Dia suka menjaga anak biri-biri. Anak biri-biri membesar menjadi biri-biri besar. Maka, dalam tempoh yang singkat, Habel mempunyai sekawan biri-biri untuk dijaga. Pada suatu hari, Kain dan Habel membawa pemberian masing-masing untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Kain membawa sedikit hasil tanamannya. Habel pula membawa biri-birinya yang terbaik. Yehuwa suka akan Habel dan pemberiannya. Tetapi, Dia tidak suka akan Kain dan pemberiannya. Tahukah adik mengapa? Hal ini bukanlah kerana pemberian Habel lebih baik daripada pemberian Kain. Habel merupakan seorang lelaki yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan abangnya. Tetapi Kain jahat. Dia tidak mengasihi adiknya. Jadi, Tuhan memberitahu Kain bahawa dia harus mengubah sikapnya. Tetapi Kain tidak mendengar nasihat Tuhan. Dia berasa sangat marah kerana Tuhan lebih menyayangi Habel. Oleh itu, Kain memberitahu Habel, “Mari kita pergi ke padang.” Apabila hanya mereka berdua berada di sana, Kain memukul Habel, adiknya. Dia memukul adiknya dengan begitu kuat sehingga Habel mati. Tidakkah adik setuju bahawa apa yang dilakukan oleh Kain adalah sangat kejam dan keji? Walaupun Habel telah meninggal, Tuhan tidak akan melupakannya. Habel orang yang baik. Tuhan tidak akan melupakan semua orang yang baik seperti Habel. Suatu hari nanti, Tuhan Yehuwa akan menghidupkan semula Habel yang telah mati. Pada masa itu, Habel tidak akan mati lagi. Dia akan berpeluang untuk hidup selama-lamanya di bumi ini. Alangkah seronoknya untuk mengenali orang seperti Habel! Tetapi orang seperti Kain tidak disukai oleh Tuhan. Jadi, selepas Kain membunuh adiknya, Tuhan telah menghukum Kain dengan menghalaunya jauh daripada keluarganya. Apabila Kain meninggalkan keluarganya untuk hidup di tempat lain, dia membawa bersama-samanya seorang adik perempuan yang kemudian menjadi isterinya. Lama-kelamaan, Kain dan isterinya mula mempunyai anak. Anak lelaki dan anak perempuan Adam dan Hawa yang lain juga telah berkahwin. Mereka juga melahirkan anak. Tidak lama kemudian, terdapat banyak orang di bumi ini. Marilah kita belajar tentang mereka.
TENGOKLAH Kain dan Habel sekarang. Mereka sudah menjadi dewasa. Kain menjadi seorang petani. Dia menanam biji-bijian, buah-buahan dan sayur-sayuran. Habel menjadi gembala domba. Dia senang menjaga anak-anak domba yang masih kecil. Domba-domba itu menjadi besar dan tidak lama kemudian Habel mempunyai sekawanan domba untuk digembalakan. Pada suatu hari Kain dan Habel membawa hadiah bagi Allah. Kain membawa makanan hasil tanamannya. Dan Habel membawa dombanya yang paling baik. Yehuwa senang dengan Habel dan hadiahnya. Tetapi Dia tidak senang dengan Kain dan hadiahnya. Tahukah kau mengapa demikian? Bukan saja karena hadiah Habel lebih baik dari hadiah Kain. Tetapi karena Habel adalah orang yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan saudaranya. Tetapi Kain jahat; dia tidak mengasihi saudaranya. Maka Allah berkata kepada Kain agar dia merobah sikapnya. Tetapi kain tidak mau mendengar. Dia menjadi sangat marah karena Allah lebih menyukai Habel. Maka Kain berkata kepada Habel, ’Mari kita pergi ke ladang.’ Di sana, sewaktu mereka berdua saja, Kain memukul saudaranya Habel. Dia memukulnya begitu keras sehingga Habel mati. Tidakkah mengerikan perbuatan Kain itu? Meskipun Habel mati, Allah masih mengingatnya. Habel orang baik, dan Yehuwa tidak pernah melupakan orang yang demikian. Jadi suatu waktu nanti Allah akan menghidupkan Habel kembali. Nanti dia tidak perlu mati lagi. Dia akan dapat hidup untuk selama-lamanya di atas bumi ini. Sangat menyenangkan untuk mengenal orang seperti Habel, bukan? Tetapi Allah tidak senang dengan orang-orang seperti Kain. Jadi, setelah Kain membunuh saudaranya, Allah menghukumnya dengan membuangnya jauh-jauh dari keluarganya. Sewaktu Kain pergi untuk hidup di tempat lain, dia membawa salah seorang dari adik-adik perempuannya, dan menjadi istrinya. Kemudian Kain dan istrinya mulai mendapat anak-anak. Putra-putra dan putri-putri lainnya dari Adam dan Hawa kawin, dan mereka juga mendapat anak-anak. Tidak lama kemudian banyaklah orang di atas bumi. Mari kita belajar tentang beberapa di antara mereka.
- Berikut ini kisah Kain dan Habel. Setelah Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden, mereka punya banyak anak. Anak yang pertama, Kain, menjadi petani. Anak yang kedua, Habel, menjadi gembala. • Kisah Adam dan Hawa, Manusia Pertama di Muka Bumi dan Dosa Pohon Pengetahuan Kain dan Habel adalah masing-masing anak pertama dan kedua dari pasangan manusia pertama, Adam dan Hawa. Mereka dilahirkan setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa satu-satunya anak Adam dan Hawa yang lain yang disebut dalam Alkitab adalah Set. Cerita mereka dikisahkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Kejadian pasal 4. Kain melakukan pembunuhan yang pertama kali dengan membunuh saudaranya setelah Allah menolak korbannya, tetapi menerima korban Habel. Kitab Kejadian memberikan tekanan pada pekerjaan kedua saudara ini; Habel menggembalakan ternak, sementara Kain seorang petani. Kitab Kejadian Kejadian 41-17 memberikan gambaran singkat tentang kedua saudara ini. Dikatakan bahwa Kain adalah seorang petani yang mengolah tanahnya, sementara adiknya Habel adalah seorang gembala. Suatu hari mereka mempersembahkan kurban kepada Allah. Kain mempersembahkan buah-buahan dan gandum dan padi, sementara Habel mempersembahkan domba yang gemuk, anak domba, atau susu, seperti yang dikatakan oleh Yosefus dari hasil pertama ternaknya. Karena Allah tidak mau menerima apapun yg tumbuh dari bumi maka Allah tidak menerima persembahan kain, Allah menerima kurban Habel, dan karena itu Kain membunuh Habel.
I. Pertama, Habel memiliki iman dan Kain Kedua, Habel membawa korban yang mencurahkan darah dan Kain Ketiga, Kain menolak Roh Allah yang menginsafkan, sementara Habel tidak. Iklan Iklan Poin menrikkain dan habel adalh dua orang bersaudara dgn kualitas iman yg sangat jauh berbeda,, saat habel mempersembahkan domba yg gemuk kain malah mempersembahkan sayuran yg rusakkain membunuh adiknya karena rasa iri hati krn persembahan habel di indahkan tuhantetapi kain tidak Iklan Iklan
kesimpulan cerita kain dan habel